LibreOffice di Manux 1.3

Mungkin Manux merupakan pelopor yang aneh di dunia OpenSource, mengapa? Karena Manux hanyalah remasteran dan belum layak disebut distro. Namun demikian Manux berusaha semaksimal mungkin mengerti kebutuhan konsumen. Siapakah konsumen kita? Konsumen kita adalah para pecandu windows yang keinginannya adalah plug and play.


Sebagai salah satu contoh inovasi Manux adalah ditekankan kepada aplikasi perkantoran dalam hal ini LibreOffice. Konsumen menginginkan dalam menggunakan aplikasi harus siap pake dan lengkap, misalnya bisa menulis Arab, bisa menyisipkan clipart, border serta menyisipkan Ayat Al-Qur'an (misalnya) dan juga font-font yang lengkap seperti jawa, sunda, bali dan lain-lain.


Untuk itulah Manux hadir memenuhi tuntutan konsumen tersebut walaupun kadang sedikit menyimpang dari kaidah-kaidah aturan pemerintah. :P.


Misalnya pemerintah menetapkan format dokumen adalah .ODF, namun manux membuat setandart aplikasi office ini berformat .doc, xls, ppt. Mengapa?? Jawabbnya tuntutan pasar (konsumen). Selain itu Manux sudah melengkapi ratusan font, ratusan clipart dari dalam berbagai kategori dan yang tidak ada di distro lain yaitu memberikan kategori border dan logo lokal. Jadi pengguna Manux dapat dengan mudah menyisipkan border serta logo lokal di LibreOffice (tanpa conect internet tentunya). Selain itu Manux juga melengkapi LibreOffice dengan QiiO (Qur'an in OpenOffice) yang fungsinya menyisipkan ayat Al-Qur'an 30 juz lengkap dengan terjemahan.


Bagaimana?? Tertarik menggunakan Manux 1.3?? Silahkan Unduh atau pesan. Terima kasih.

0 komentar:

Posting Komentar